Salah satu yang Allah SWT perintahkan kepada kita adalah “Dzikrul Maut” atau mengingat kematian, di dalam Al – Qur’an Allah SWT berfirman :
قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ (سورة السجدة: ١١
“Katakanlah: “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.” (QS as-Sajdah : 11)
Karena dengan mengingat kematian :
- Seseorang akan menjadi lebih bertaqwa kepada Allah SWT
- Seseorang akan menjadi lebih semangat dalam hal beribadah
- Seseorang akan lebih berhat – hati dalam menjalankan kehidupan ini
Seperti yang di tuliskan hadistnya Rasulullah SAW
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ ». يَعْنِى الْمَوْتَ.
Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan”, yaitu kematian”. (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Tirmidzi).
- Belajar dari Nabi dan ulama’ salafussholih
- Nabi Ibrahim a.s
Ketika nabiyullah Ibrahim a.s hendak di panggil oleh Allah SWT di utuslah malaikat izroil untuk mencabut nyawanya, kemudian malaikat Izroil mengatakan “Wahai nabiyullah Ibrahim saya di perintahkan oleh Allah SWT untuk mencabut nyawa engkau..” kemudian Nabi Ibrahim menolak dengan halus “ Wahai malaikat sampaikan kepada Allah SWT bahwa kekasihnya masih ingin hidup di dunia ini dan masih ingin berdakwah, kemudian pergilah malaikat Izroil menghadap kepada Allah SWT, dan mengatakan kepada Allah SWT apa yang dipesan oleh nabi Ibrahim, kemudian Allah SWT menjawab “ Wahai malaikat Izroil sampaikan kepada Nabi Ibrahim “Apakah orang yang dikasihinya tidak mau bertemu dengan dzat yang mengasihinya, mendengar pernyataan tersebut Nabi Ibrahim langsung merasa gembira dan mempersilahkan Malaikat Izroil untuk mengambil ruhnya
- Imam Al Ghozali
Imam Al Ghozali adalah salah satu ulama’ besar yang ada di dunia ini, beliau adalah salah satu ulama’ ahli Tasawwuf, meskipun beliau menguasai bidang Tasawuf beliau juga menguasai ilmu yang lainya, karyanya banyak sekali salah satu karya yang terkenal adalah Ihya’ Ulumuddin, Imam Ghazali lahir pada tahun 450 H atau 1085 M, dan wafat di tahun 505 H/ 19 Desember 1111 M ketika beliau mau meninggal beliau sudah membeli kain kafan sendiri dan kain kafan itu di berikan kepada adiknya dan berpesan “ nanti kalau saya meninggal tolong jangan di makamkan sebelum syekh A ini mensolatinya padahal syekh ini rumahnya sangat jauh sekali akan tetapi ketika Imam Al Ghozali meninggal syekh tersebut sudah hadir di depan jenazah Al Marhumah
- Dalil yang menerangkan tentang 3 hari 7 hari 40 hari dan 100 hari
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻫﺪﻳﺔ ﺇﻟﻰﺍﻟﻤﻮتى
ﻭﻗﺎﻝ ﻋﻤﺮ : ﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺪﻓن ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻓﻰ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻳﺒﻘﻰ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺳﺒﻌﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺴﺎﺑﻊ ﻳﺒﻘﻰ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺧﻤﺲ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ ﻳﻮﻣﺎ ﻭﻣﻦ ﺍﻟﺨﻤﺲ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ ﺇﻟﻰ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﻳﻮﻣﺎ ﻭﻣﻦ ﺍﻷﺭﺑﻌﻴﻦ ﺇﻟﻰ ﻣﺎﺋﺔ ﻭﻣﻦ ﺍﻟﻤﺎﺋﺔ ﺇﻟﻰ ﺳﻨﺔ ﻭﻣﻦ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺇﻟﻰ ﺃﻟﻒ عام (الحاوي للفتاوي ,ج:۲,ص: ١٩٨
Rasulullah saw bersabda: “Doa dan shodaqoh itu hadiah kepada mayyit.”
Berkata Umar: “shodaqoh setelah kematian maka pahalanya sampai tiga hari dan shodaqoh dalam tiga hari akan tetap kekal pahalanya sampai tujuh hari, dan shodaqoh di hari ke tujuh akan kekal pahalanya sampai 25 hari dan dari pahala 25 sampai 40 harinya lalu sedekah dihari ke 40 akan kekal hingga 100 hari dan dari 100 hari akan sampai kepada satu tahun dan dari satu tahun sampailah kekalnya pahala itu hingga 1000 hari.”
- Ziarah ke makam
Salah satu hal yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW adalah ziarah qubur, mendoakan mayit dari rumah itu memang bisa akan tetapi akan lebih sempurna ketika kita menziarahi ke makam seseorang yang kita cintai, seperti halnya Rasulullah SAW setiap tahun Rasulullah menziarahi makamnya para Syuhada (para sahabat yang gugur dalam perjuangan agama islam
كان النبي صلي الله عليه وسلم ياتي قبور الشهداء عند راس الحول "السلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبي الدار قال وكان ابوبكر وعمر وعثمان يفعلون
- Anak yang sholih dan sholihah
Ketika seseorang meninggal dunia dan meninggalkan anak, anak-anaknya menjadi anak yang sholih dan sholihah maka seseorang tersebut akan mendapatkan kenikmatan alam barzah
ان اعمال الاحياء تعرض علي عشائرهم وعلي ابائهم من الاموات فان كان خيرا فحمدوالله واستبشرو
“Sesungguhnya perilaku orang yang masih hidup didunia di tanggungkan kepada orang yang sudah meninggal dunia yang masih sanak saudara, jika kelakuanya baik maka orang yang ada di dalam barzah akan selalu memuji kepada Allah SWT dan merasa bahagia..