masjidasmaulhusna18@gmail.com
Jalan Raya Kelapa 2 No 30 Tangerang Banten

WEBSITE RESMI MASJID RAYA ASMAUL HUSNA GADING SERPONG

logo-1 - Salin
Meningkatkan semangat membaca Al Qur’an

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله رب العلمين والصلاة والسلام على سيدنا محمد واله وصحبه أجمعين اما بعد
Jamaah rahimakumullah.

Masih terngiang intonasi gaya membaca teks Pancasila? "Pancasila 1 Ketuhanan Yang Maha Esa 2 Kemanusiaan yang adil dan beradab".

Masih ingat gaya membaca teks undang-undang Dasar 1945 ? "undang-undang Dasar Tahun 1945
Pembukaan"

Masih ingat intonasi membaca teks proklamasi ? proklamasi …

Masih ingat cara baca puisi "Aku" karya Chairil Anwar.

Masih ingat cara baca buku cerita agar mengesankan saat yang dibaca adalah berisikan peristiwa menyedihkan, maka kita baca dengan suasana sedih. Pada saat membaca tentang peristiwa yang menggembirakan maka kita baca dengan suasana gembira.
Tapi bila kita baca dengan bacaan yang tidak tepat, tidak sesuai, bahkan titik komanya tidak benar, maka pendengar atau kita yang membaca akan merasakan ada yang kurang pas dalam bacaan.
Nah kalaulah urusan bacaan yang buatan manusia saja ada aturannya, maka Al Qur'an sebagai bacaan yang merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melalui Malaikat Jibril dalam bahasa Arab yang kita dianggap ibadah membacanya, haruslah kita baca juga sesuai dengan aturan dan cara yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
ورتل القران ترتيلا (المزمل 4)
"Bacalah Quran dengan tartil yang Optimal".

Ada yang kaitannya dengan adab dalam membaca dan ada yang kaitannya dengan tata cara membaca.
Adab dalam membaca : berwudhu Bila kita hendak memegang mushaf, berwudhu lebih utama ketika kita tidak memegang mushaf, menghadap kiblat, tentu dengan pakaian Suci, tempat yang suci, dengan hati yang khusyuk menjiwai pesan-pesan ayat, mentadaburinya dengan melihat terjemah ayat, merenung akan maksud ayat agar menjadi Hidayah, petunjuk, pembimbing dalam kehidupan.
Yang kaitannya dengan cara membaca maka ada perintah membaca dengan Tajwid yang harus kita pelajari secara terus menerus tiada henti, sebab bacaan Al Quran tidak akan bisa baik dan benar tanpa mempelajari ilmu tajwid.

Kedua-duanya ini kaitannya dengan adab dalam membaca dan cara membaca Al Qur'an adalah dalam rangka untuk mendapatkan fadlilah membaca AlbQuran.

Lalu kaitannya dengan tema kita "meningkatkan kualitas bacaan Al Quran di bulan Ramadan" Ini sesuai dengan yang Allah firmankan
ورتل القران ترتيلا
Bacalah Al Quran dengan optimal, Mengapa,? karena Al Quran diturunkan dengan sebaik-baik bacaan, lalu Rasul membacakan dengan sebaik-baik bacaan, para sahabat meniru dengan sebaik-baik bacaan, kemudian sahabat mengajarkan dengan sebaik-baik bacaan, diteruskan oleh para murid dari kalangan tabiin, estapet Quran berlanjut kepada tabiit tabiin dan seterusnya hingga kepada para guru Al Quran bersanad dengan sebaik-baik bacaan, semestinya sampai ke kita juga dengan sebaik-baik bacaan, lalu kita berusaha membaca dengan sebaik-baik bacaan.
Kepada hambaNya yg membaca dengan sebaik baik bacaan, Allah sebut sebagai hamba yang benar benar beriman kepada Al Quran.
{ ٱلَّذِینَ ءَاتَیۡنَـٰهُمُ ٱلۡكِتَـٰبَ یَتۡلُونَهُۥ حَقَّ تِلَاوَتِهِۦۤ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ یُؤۡمِنُونَ بِهِۦۗ وَمَن یَكۡفُرۡ بِهِۦ فَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمُ ٱلۡخَـٰسِرُونَ }
[Surat Al-Baqarah: 121]

"Orang-orang yang telah Kami beri Kitab, mereka membacanya sebagaimana mestinya, mereka itulah yang beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi".

Lalu apakah orang yang belum bagus bacaannya dikatakan belum benar benar beriman? Bisa jadi, ayatnya memang demikian,
Tapi ada orang yang bacanya masih belum benar, namun keutamaan bacaan Quran tetap diperoleh saat membaca, syaratnya apa? Teruslah belajar sampai kapanpun selagi belum bisa, maka bacaan orang yang sedang proses belajar adalah bacaan yang diterima dan mendapatkan janji syafaat Quran.
Sabda Rosulullah saw.
الماهر بالقرآن مع السفرة الكرام البررة والذى يقرء القران ويتتأتؤ فيه وهو عليه شاق له اجران
Yang mahir bacanya: Derajatnya sama Malaikat,
Yang terbata bata mendapat dua pahala.
Mahir artinya Mengerti: mengerti cara bacanya, mengerti adab bacanya, mengerti artinya.
Bukan sekedar baca bagus bertilawah tapi sambil diputus pembicaraan, sambil merokok, disawer, diteriaki, delipkan recehan dikepala. Macam ini kita berlindung kepada Allah.
Dan ini sudah banyak bertebaran di Youtube. Hati hati.
DKM mengajak kita belajar Al Quran setiap Sabtu dan Ahad selama Ramadhan, pagi jam 08:00 - 10:00
Mari kita belajar dengan Metode Tartila Bersajak, Cara cepat, Mudah dan indah Tahsin Quran.
Dari Irama, Cara pengucapan Huruf, Memahami sifat huruf, Hukum huruf, Panjang pendek… InsyaAllah selesai Ramadhan ada peningkatan.
Sebagai penutup, saya pandu agar bacaannya berirama: Irama bayati syuri: ta'awwudz dan basmalah akhiri nada rendah, Alhamdulillah… Naik, Ar-Rahman… Datar, Maliki… Turun. Dan begitu seterusnya.

Al Fatihah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *